A TIME FOR SELAH

Pdt. Simon Kostoro (Minggu, 5 April 2020)

Banyak orang yang berkata tentang aku: “Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.” Sela Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Mazmur 3:3-4

Ada tanda/code/sign yang kecil dan sering tidak kita perhatikan dalam syair Alkitab  yaitu “sela” (Ibrani : “Selah”). Mazmur pasal 3 ini adalah pertama kalinya muncul kata “sela” itu dan kata ditulis sebanyak 74 x dalam Alkitab (71 x di Mazmur dan 3 x di Habakuk). 

Walaupun kecil dan sering diabaikan tetapi kata “sela” memiliki arti yang sangat bermakna. Beberapa pengertian dari kata “sela”:

  1. A Time to Pause

Mazmur adalah sebuah nyanyian dan ketika sampai di kata “sela”, berarti waktunya berhenti sejenak untuk tarik nafas. Pengertian lainnya ialah : “shut up and listen” (diam dan dengarlah).

Jika direnungkan, di masa lockdown ini Tuhan mau kita berhenti sejenak, tarik nafas sejenak. Manusia di akhir jaman ini terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk keluarga, apalagi untuk Tuhan. Dan inilah waktunya kita berhenti sejenak dan mendengar apa yang orang tua/suami/istri/anak2 kita mau katakan, terlebih apa yang Tuhan katakan. 

Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!Hab. 2:20

2. A Time to Think (to meditate, to reflect, to contemplate)

Tanda “sela” juga berarti kita berhenti sejenak untuk menghayati (merenungkan) apa yang telah kita lewati. Ini waktunya kita menghayati kehidupan dan berpikir apa sebenarnya arti hidup. Sepanjang hidup, kita berjerih lelah mengumpulkan banyak harta tapi dalam keadaan ini, semua tidak berarti. Saat ini Tuhan beri waktu kita untuk menyendiri, bukan hanya menghindari virus tetapi sebagai orang percaya mari mempergunakan waktu ini untuk merenungkan apa sebenarnya tujuan hidup kita dan mau kemana hidup kita ini. 

Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu – Maz. 119:59

3. A Time to Change

Dalam suatu nyanyian, tanda “sela” berarti tanda untuk berubah, biasanya berubah untuk lebih keras (to raise the voice/crescendo). Contohnya mazmur di atas. Di ayat 1-3 bernada pesimis tetapi setelah ayat 4 sela dan seterusnya  menjadi optimis. Dari negatif menjadi positif. Inilah yang Tuhan mau dalam hidup kita, ada waktunya kita harus berubah menjadi lebih baik. Tuhan akan terus bekerja sehingga setelah melewati waktu ini, ada “crescendo” dalam kehidupan kita. 

Menurut para ahli, rajawali pada usia tertentu mengalami penuaan. Bulunya semakin lebat sehingga memperlambat kecepatan terbang, paruh dan cakar yang semakin panjang melengkung sehingga kesulitan menangkap mangsa. Saat seperti itu, rajawali mempunyai 2 pilihan, tetap demikian dan mati, atau mau berubah dan hidup. Jika mau hidup, rajawali itu harus lockdown, bersembunyi di lubang tebing untuk mencabuti bulunya dan memukul-mukul paruhnya. Setelah beberapa waktu maka ia menjadi muda kembali dan siap terbang mencari mangsa.

Ada waktunya kita harus menantikan Tuhan, duduk menyembah di kaki Tuhan untuk mendapat kekuatan yang baru. “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” – Yes. 40:31

4. A Time to Go Back

Dalam suatu lagu ada yang namanya tanda “D.C.” (Da Capo) yang berarti : kembali dari awal, go back and start from the beginning.

Tuhan mau kita kembali pada 3 hal:

  • kepada Tuhan (back to God) – Zak. 1:3
  • kepada keluarga (back to your family) – Mal.4:5-6
  • kepada kasih yang mula-mula (back to your first love) Why. 3:4-5

Banyak anak Tuhan yang sudah kehilangan antusiasme untuk beribadah dan melayani Tuhan. Tanpa antusiasme kepada Tuhan, lambat atau cepat, kerohanian kita pasti menurun. Gereja Efesus adalah gereja yang luar biasa dan menjadi teladan, tetapi sampai di Wahyu dikatakan bahwa mereka harus kembali karena mereka telah kehilangan kasih yang mula-mula. Dari generasi ke generasi jangan sampai antusiasme itu hilang. Sebab itu, jangan sampai apimu padam dalam mengiring Tuhan, layanilah dengan penuh semangat dan berapi-api sehingga kita bisa membawa gereja makin hari makin mulia. 

Pesan Firman Tuhan

“Lockdown” adalah “Time for Selah”, waktu terbaik untuk kita kembali kepada Tuhan, kembali kepada keluarga, kembali kepada kasih yang mula-mula… mari kita pakai waktu ini dengan sebaik-baiknya, Tuhan Yesus memberkati! (LL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *