Minggu, 1 September 2019
Bacaan : Yesaya 54 : 1 -3
Kitab Yesaya 54 ini ditulis oleh nabi Yesaya kepada bangsa Israel. Yesaya tinggal besama bangsa Israel pada saat mereka masih berada di Israel sampai bangsa Israel dibuang ke Asyur. Pada saat mereka berada di Asyur, mereka terus menerus mengeluh kepada Tuhan. Mereka terus mencobai Tuhan meskipun Tuhan telah berfirman kepada bangsa Israel bahwa Ia akan membawa mereka ke negeri yang berlimpah susu dan madunya (Kel. 3:17). Tuhan memiliki tujuan yang besar atas umat Israel dan juga kehidupan kita yaitu kehidupan yang berbuah-buah. Tetapi ada banyak proses yang harus dilewati, seperti bangsa Israel yang harus dibuang ke Mesir dan ke Asyur. Namun, satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa rencana Tuhan tidak pernah gagal karena kehidupan yang tidak berbuah itu bukan kehendak Allah. Tuhan menciptakan kita serupa dan segambar dengan Allah, Ia menaruh potensi-potensi yang besar dalam hidup kita supaya kita dapat berbuah bagi kemuliaanNya.
Nick Vujicic adalah seseorang yang lahir dengan tidak memiliki lengan dan kaki. Ia pernah bertanya-tanya kepada Tuhan mengapa ia dilahirkan seperti itu. Tetapi setelah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan, ia mengerti bahwa Tuhan mempunyai tujuan dalam kehidupannya. Akhirnya ia bisa menjadi seorang sarjana, memiliki bisnis sendiri, bahkan bisa berkeliling ke banyak negara untuk berkhotbah. Tuhan bisa memakai seseorang yang sangat tidak sempurna menjadi berkat buat banyak orang. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, kita hanya perlu percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang luar biasa dalam kehidupan kita. Sehingga apapun kondisi yang kita alami saat ini kita akan tetap memandang kepada tujuan Allah.
Setelah kita percaya, maka yang selanjutnya harus kita lakukan adalah mengembangkan kapasitas kita. Dalam Mat. 25:14-19 kita dapat melihat perumpaan tentang seorang tuan yang membagikan talenta kepada hamba-hambanya. Ada yang mendapat 1 talenta, 2 talenta, dan 5 talenta. Yang memiliki 5 talenta dan 2 talenta bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga akhirnya talenta mereka berkembang menjadi 2x lipat. Tetapi yang memiliki 1 talenta menyembunyikan talenta itu di dalam tanah. Pada saat tuan itu datang, maka tuan itu mengadakan perhitungan dan hamba yang diberi 5 talenta dan 2 talenta mendapatkan pujian bahkan ditambahkan, sedangkan hamba yang diberi 1 talenta itu dihukum dan talentanya diambil kembali.
Seringkali kita membanding-bandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Persoalannya bukan berapa banyak talenta yang dimiliki, tetapi apa yang dapat kita lakukan dengan apa yang kita miliki. 1 talenta yang kita pikir kecil sebenarnya adalah sesuatu yang luar biasa jika kita kembangkan untuk kemuliaan-Nya. Oleh karena itu jangan membanding-bandingkan kehidupan kita dengan orang lain karena Tuhan mengetahui berapa takaran talenta untuk kita masing-masing. Ketika kita mengembangkan kapasitas kita, maka Tuhan akan memperluas pengaruh kehidupan kita kepada lebih banyak orang (Yes. 54:3). Ketika kita setia kepada perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan perkara-perkara yang lebih besar.
Ketika kita ingin berkembang, maka jangan pernah berhenti belajar. Belajar tidak dibatasi usia dan bangku sekolah, tetapi belajar itu seumur hidup. Ketika kita berhenti belajar maka kita berhenti bertumbuh, dan ketika kita berhenti bertumbuh maka kita mati. Yang terutama adalah kita harus belajar firman Tuhan, dengan membaca Alkitab, mengikuti Bible Study, membaca buku rohani, dan sebagainya. Semakin kita belajar firman, maka pikiran kita akan dipenuhi pikiran Tuhan. Ketika pikiran kita dipenuhi pikiran Tuhan, maka tindakan dan perkataan kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Kalau saat ini kita belum bisa bersaksi di depan orang lain, belajarlah. Kita dapat melayani Tuhan melalui hal-hal kecil yang dapat kita kerjakan seperti tersenyum, menyapa, dan sebagainya.
Tuhan memberikan potensi-potensi yang luar biasa dalam kehidupan kita, khususnya bagi anak-anak muda. Oleh karena itu mari kembangkan potensi-potensi tersebut sehingga kita bisa menjadi dampak bagi kota ini. Selain dengan terus belajar, yang juga harus kita lakukan adalah melakukan yang terbaik. Apapun yang kita kerjakan, kerjakanlah semua itu untuk kemuliaan Tuhan. (LC)
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” – Kolose 3:23