Pdt. Simon Kostoro
Minggu, 8 September 2019
Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: “Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?” Hakim-Hakim 13:18
Latar belakang ayat ini adalah ketika malaikat mendatangi Manoah dan memberitahu bahwa ia akan mendapat anak yang luar biasa (Simson), lalu Manoah bertanya kepada malaikat siapa namanya.
Nama baku dari Tuhan kita ialah Tuhan Yesus Kristus (Mat.1:1). Tetapi selain nama ini, dalam alkitab banyak nama yang berupa gelar dari Tuhan kita (contohnya El Shaddai, Yehova Jireh, Yehova Rapha dan masih banyak lagi)
Dalam Alkitab, nama itu bukan sekedar nama tetapi menunjukkan/mewakili siapa orang. Jadi nama itu mempunyai arti. Banyak tokoh yang diubah namanya oleh Tuhan karena karakternya berubah (contohnya Abram-Abraham, Sarai-Sara, Yakub-Israel, Salomo-Yedija, Simon-Petrus/Kefas, Saulus-Paulus).
Tiga Gelar yang menyatakan siapa Allah yang kita sembah
- Allah pembuat terobosan (Yehova Peres) – Mi. 2:13
Allah yang kita sembah adalah Allah yang membuat terobosan dalam hidup kita. Terobosan adalah langkah-langkah, inovasi-inovasi baru yang bisa menyelesaikan masalah yang belum pernah terpikirkan. Mungkin saat ini kita perlu terobosan dalam bisnis, keuangan, kerohanian dan teristimewa terobosan rohani. Tuhan mampu melakukan dan menerobos segala penghalang dan rintangan.
Nehemia adalah penerobos. Ia membangun kembali tembok Yerusalem yang sudah terbengkalai + 100 tahun sejak dihancurkan oleh Babel. Selama 1 abad tidak ada yang terbeban untuk membangun tembok, padahal tembok kota pada jaman itu sangatlah penting untuk keamanan. Sampai Nehemia Tuhan pakai untuk membuat terobosan dan berhasil membangun tembok kota dalam 53 hari.
Terobosan bisa terjadi ketika kita bersama dengan Tuhan dan ketika kita ijinkan Dia berjalan di depan kita.
- Allah pembuat keajaiban (Wonder Working God) – Kel. 15:11
Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah membuat mereka berjalan memutar karena Allah mengasihi mereka dan mau mnelepaskan mereka dengan total! Firaun berpikir bangsa Israel tersesat dan mengejar mereka (Kel. 13:8, 14:3), tetapi akhirnya mereka binasa di laut Teberau. Kel. 15 adalah nyanyian Musa setelah mereka menyeberangi laut Teberau dan tentara Firaun binasa. Allah menunjukkan bahwa Dia adalah Allah pembuat keajaiban. Ibr 13:8 mengatakan bahwa Ia tidak pernah berubah. Tetapi seringkali kita yang tidak percaya dan membatasi kuasa Tuhan dengan iman kita yang kecil ini sehingga mujizat tidak terjadi. Tuhan Yesus tidak banyak membuat mujizat di Nazaret tempat tinggalnya sendiri karena mereka tidak percaya. Ketika mata iman kita terhalang, mujizat tidak terjadi, sebaliknya ketika kita percaya dengan mata iman, maka mujizat terjadi ! Dia tetap Yesus yang sama, yang melakukan keajaiban. Inilah masanya gerejanya akan dipulihkan pada statusnya yang mulia, tetapi kita harus percaya dan taat kepada Tuhan.
Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” – Mat. 19:26.
- Allah pemberi kemakmuran (Yehova Yativ) – Hak. 17:13
Jaman Hakim-Hakim adalah masa paling kacau bagi bangsa Israel. Latar belakang ayat ini menceritakan tentang seorang bernama Mikha yang membuat patung lalu kebetulan ada seorang Lewi yang lewat dan diangkat menjadi imam di rumahnya. Ia mengira Tuhan akan membuatnya makmur karena ada patung dan ada orang Lewi. Perbuatan Mikha salah tetapi konsepnya betul yakni ia yakin ketika ada Tuhan di rumahnya maka Tuhan pasti memberkati rumahnya. Tuhan memang adalah Tuhan yang memberi kemakmuran kepada umatNya asal kita menyembah dengan sungguh-sungguh.
Ketika tabut perjanjian dititipkan di rumah Obed Edom selama 3 bulan, keluarga Obed Edomdiberkati dengan luar biasa (2Sam. 6:11). Obed Edom orang kafir yang tidak mengerti, tetapi pasti selama itu ia berusaha melayani dan sungguh-sungguh menghormati keberadaan tabut dengan sebaik-baiknya sehingga Tuhan memberkati.
Mari menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh agar berkat-berkat Tuhan dicurahkan atas rumah tangga kita
Ketika kita sungguh-sungguh meninggikan Tuhan dalam rumah tangga kita, maka kita akan alami terobosan dan keajaiban karena Tuhan tidak pernah berubah, bayanganNya pun tidak pernah bergeser.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia – Ibr. 11:6. (LL)