Kembalikan Kepada Allah Apa Yang Menjadi Milik Allah

Pdt. Yeremia Gunawan

Minggu, 13 Oktober 2019

Dalam Mat. 22:15-22 Tuhan mengingatkan bahwa kita sebagai manusia bukanlah makhluk yang lemah. Tuhan mengijinkan ujian terjadi adalah untuk memperkuat iman kita. Tapi kenyataannya banyak orang yang justru dengan ujian, iman mereka mundur, bahkan tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Ayat ini bukan hanya berbicara tentang persembahan secara materi tapi kita mau kembalikan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah. Jika kita melihat ke belakang pada Kej. 1:26, kita mendapati diri kita adalah gambar dan rupa Allah. Bukan hanya soal persepuluhan, tapi dalam Rom. 12 mengatakan bahwa seluruh tubuh dan hidup kita harus kita kembalikan kepada Tuhan, 100% bukan hanya 10%. Tapi manusia begitu sulit untuk mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan.

Ketika Tuhan menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya, kita pun diperlengkapi dengan iman dan pikiran yang serupa dengan Allah.  Artinya kita bisa melakukan terobosan-terobosan yang luar biasa dan perkara-perkara yang besar. Apa yang tak mungkin bagi kita itu sangat mungkin bagi Tuhan. Ketika kita percaya kepada Allah, semua mungkin terjadi karena kita sedang menggunakan pikiran Allah Yang Mahakuasa. Tapi sayangnya manusia cenderung mengikuti apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Jangan menjadi orang Kristen yang hanya memiliki pengalaman mendengar kata orang. Seperti Ayub yang diijinkan Tuhan mengalami ujian. Ketika Ayub menyadari kehidupannya, ia berkata “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayb. 42:5).

Jika Tuhan mengijinkan saudara mengalami suatu peristiwa yang tidak pernah saudara pikirkan dan itu menyakitkan, perhatikan bahwa langkah hidup saudara sedang naik jenjangnya di hadapan Tuhan. Jangan pernah menyesali keadaanmu, jangan pernah menyalahkan orang lain, karena itu adalah tipu muslihat iblis. Iblis selalu berusaha untuk menyalahkan dan menyalahkan. Pekerjaan iblis adalah jelas yaitu sebagai pendakwa (Zak. 3:1 – seorang imam besar pun didakwa, apalagi kita). Berapa banyak iblis menggunakan cara ini untuk menjatuhkan kita. Alkitab jelas mengatakan bahwa Tuhan menyediakan masa depan yang penuh harapan, bukan kecelakaan. Kalau sesuatu yang buruk Tuhan ijinkan terjadi, Tuhan pasti punya alasan dan Tuhan tidak pernah membiarkan. 

Dalam Maz. 23 sadarkah saudara bahwa Tuhan menyertai kita setiap waktu? Setiap waktu Tuhan tidak pernah melepaskan kita. Hadirat Tuhan selalu ada, tapi masalahnya kita yang tidak sadar bahwa hadirat itu ada. Dalam pergumulan, perjuangan, kesakitan seringkali yang kita lihat adalah kenyataan yang kita alami. Bayangkan Ayub ketika dalam waktu yang berurutan ia kehilangan seluruh hartanya dan seluruh anaknya, istri dan sahabatnya pun meninggalkan dia. Bahkan kesehatannya juga dirusak oleh Iblis. Tetapi semuanya berakhir dengan baik.

Jangan pernah takut jika kita terpuruk sekarang ini. Jangan pernah mundur ketika iblis memberikan gambaran buruk yang sedang terjadi dalam hidupmu. Seringkali manusia terjebak pada keadaannya yang sekarang. Jangan menyerah di tengah jalan. Hidup kita adalah Tuhan yang punya. Berapa banyak kita merancangkan kehidupan kita tanpa mengikut sertakan Perancang hidup kita yaitu Tuhan? Bawa rancanganmu ke dalam rancangan besar Tuhan, tapi jangan paksakan rancanganmu kepada rancangan Tuhan. Masukkan rancangan Tuhan yang besar dalam hidupmu. Percayalah hidupmu akan jauh lebih baik. 

Manusia selalu takut dan khawatir dengan hari ini. Tapi Alkitab mencatat ada 1300 lebih ayat yang meneguhkan bahwa jangan pernah takut dengan hari ini karena hari depan sungguh ada. Tuhan tidak pernah tidur. Immanuel, Ia selalu beserta kita. Potensi yang kita miliki di dalam Tuhan itu sangat besar. Tapi manusia sering terjebak dengan apa yang dilihat daripada apa yang didengar. Kita sering mendengar firman, tapi seringkali kita tidak meyakininya karena apa yang kita lihat berbeda: orang yang hidupnya santai diberkati, orang yang korupsi hidupnya makmur, orang yang hidup dalam dosa ternyata Tuhan masih kasi kesempatan. Kita sering terperosok dengan keadaan-keadaan tersebut. Tuhan memberi kita iman yang terbaik. Berita kebenaran selalu datang dari Tuhan, tapi berita buruk atau hoax selalu dari iblis. Iman yang murni dan berkualitas pasti akan dijaga dengan benar.

Maz 8:3 “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.”

Mat 21:16 “lalu mereka berkata kepada-Nya: “Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?”

Tuhan memberikan kepada kita senjata dan kekuatan yang luar biasa sejak dari bayi untuk melawan segala pekerjaan iblis yang membutakan kita. Pujian kepada Tuhan adalah dasar kekuatan untuk membungkam iblis. Ketika saudara mulai goyang, nyanyikanlah pujian dan tarik hadirat Allah. Ketika saudara melihat kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan, masuklah dalam hadirat Tuhan dan sembah Tuhan. Sadarlah bahwa latar belakang dan masa lalu kita tidak pernah membatasi potensi yang Tuhan telah taruh dalam hidup kita, kecuali kita sendiri yang membatasi. Tetapi jika saudara melibatkan Tuhan, Tuhan selalu memberi kekuatan. Dasar kekuatan sangat mudah, yaitu memuji dan menyembah Tuhan. Jangan pernah takut, gambar dirimu adalah gambar Allah. Kembalikan kepada Allah maka Allah akan memberikan kekuatan-Nya yang penuh kepada kita dan memberikan kita masa depan yang cerah dalam kehidupan ini. Tuhan memberkati! (KS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *